Sepanjang tahun 2018 lalu
bisa di bilang tak ada waktu yang tersisa bahkan hanya untuk sekedar melepas
penat, bayangkan bagaimana rasanya setahun penuh disibukkan dengan pekerjaan
yang memang tak pernah ada habisnya itu. Hingga di awal Januari 2019 salah satu
kawan tiba-tiba saja mengontak dan mengajak untuk ikut melakukan perjalanan
bersama ke kota Solo. Ajakan singkat itu bagai oase di tengah gurun pasir
rasanya dan dengan spontan ku iyakan tanpa pikir panjang lagi.
Kota yang memilki luas tak
lebih dari 47 km itu memiliki satu jalan protokol yang menjadi pusat atau
penghubung tiap jalan kecil lainnya, yaitu Jl Slamet Riyadi. Orang Solo bilang
sih, ‘Jangan takut nyasar di Solo mbak, cari saja jl slamet riyadi nanti tempat
yang mbak tuju itu pasti ketemu’ dan setelah menghabiskan waktu selama empat
hari di kota kecil itu aku pun mengamini perkataannya. Jadi ke Solo
kemana aja nih?.
Saat aku mengatakan akan
berplesiran ke kota Solo kepada kawan-kawan yang lain tidak sedikit yang
mengeluhkan pilihan perjalananku kali itu, rata-rata keluhan mereka sama
“emang ada apa di Solo?”. Kalau kamu benar-benar ingin menikmati Solo, aku
sarankan untuk mencicipi keanekaragaman jenis kuliner nya yang memang cukup
terkenal bagi para pelancong. Sebutlah Soto Seger, Selat Solo, Sup Matahari,
Tengkleng, Sate Buntal, Es Dawet, Susu ShiJack, Serabi Notosuman dan lain
sebagainya. Lalu apalagi?, aku dan kawan seperjalan juga
menyempatkan diri menjelajahi kampung batik di daerah Kauman untuk membeli
beberapa pakaian yang memang diniatkan sebagai buah tangan untuk orang-orang
terkasih dirumah.
Makanan Khas Kota Solo
Kedatangan kami di Solo
sesungguhnya memang direncanakan mendekati hari raya Imlek, dimana ada satu
acara besar yang menjadi salah satu daftar acara yang paling dinanti-nanti
yaitu Gerbeg Sudiro. Kenapa demikian? acara yang berpusat di Pasar Gedhe itu
menyajikan kemeriahan dalam menyambut hari raya imlek, dimana seisi jalan
dipenuhi oleh lampion-lampion hias juga berbagai macam karakter hidup sebagai
simbol kemegahannya, dan bisa dibilang juga selama perayaan acara itu aku jadi
bisa menghemat waktu untuk bisa mencicipi segala jenis kuliner dalam satu
tempat. Meski sayang beribu sayang pada akhirnya rencana untuk bisa menghadiri
acara tersebut harus dikalahkan dengan destinasi wisata lain yang memang
membutuhkan waktu tak sedikit.
Kota Solo juga bisa
dibilang sebagai jalur perlintasan yang bisa menghubungkan kamu ke kota-kota
kecil lainnya, bayangkan saja aku bisa menyambangi Klaten, Boyolali dan
Karanganyar hanya dengan waktu tempuh tak lebih dari satu jam di tiap
perjalanan. ini serius plesirannya sampe ke Klaten, Boyolali dan Karanganyar
juga? Betul sekali!. Empat hari bisa dibilang terlalu lama jika hanya berpusat
di kota Solo nya saja, jadi melalui sedikit improvosasi aku dan kawan-kawan
seperjalanan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata
terdekat dari kota Solo yang terdiri dari :
1. Umbul Manten (Klaten,
Jawatengah)
Memang tidak se terkenal
saudara jauhnya yaitu Umbul Ponggok, tapi Umbul Manten menyajikan suasana yang
lebih nyaman karena lebih terkesan privat juga didukung dnegan harga tiket
masuk nya yang masih sangat ramah dikantong. Aliran airnya yang memang mengalir
dari dua sumber mata air begitu sejuk dan sangat jernih.
Umbul Manten - Klaten Jawatengah
2. Pawon Glagahan
(Boyolali, Jawatengah)
Menikmati sensasi makan di
atas aliran sungai tentu tidak biasa bukan?, jadi Pawon Glagahan ini memang
unggul di tempat makannya, bukan di menu makanannya yah. Karena bisa dibilang
cenderung biasa pada umumnya, sayangnya pada saat datang kesana air sungainya
nampak keruh karena hujan yang masih terus melanda di awal bulan februari itu.
Pawon Glagahan - Boyolali
3. Jumog Waterfall
(Karanganyar, Jawatengah)
Salah satu kawasan air
terjun yang tidak terlalu membuat peluh kita meniti turun anak tangganya dari
pintu masuk atas, bahkan mengakses sumber jatuhnya air pun terbilang dekat. Tak
perlu takut kelaparan jika kamu menyambangi tempat ini nanti, karena berbagai
jenis makanan dijajakan dengan apik tanpa perlu memusingkan soal harga. Tata
letak meja yang dijejerkan disepanjang sisi anak sungai nya pun menambah
kesyahduan tempat wisata itu. Arusnya yang tak terlalu deras cukup aman jika
kamu ingin turun ke dalam sungai dan berjalan-jalan santai diatas kerikil
bebatuan.
Jumog Waterfall - Karanganyar
4. Kemuning (Karanganyar,
Jawatengah)
Tidak jauh berbeda dengan
wisata kebun teh lainnya, dimanapun kamu berhenti disepanjang kawasan kemuning
kamu bisa dengan mudah mendapatkan spot-spot terbaik untuk dapat menggambil
gambar yang apik.
5. Candi Sukuh
(Karanganyar, Jawatengah)
Salah satu candi yang
dikenal karena memiliki relief yang cukup erotis, situs areanya tidak terlalu
luas memang tapi tertata rapih dan bersih. Menariknya, candi sukuh ini masih
dijadikan tempat untuk sembahyang bagi para pelancong juga oleh warga disana.
Candi Sukuh - Karanganyar
6. Candi Cetho
(Karanganyar, Jawatengah)
Perjalanan menuju situs
candi cetho memiliki tantangan terbesar sejauh ini, medan yang ditempuh sangat
terjal karena benar-benar berada di ujungnya bukit. Yang ternyata merupakan
salah satu pintu masuk pendakian gunung Lawu. Susunan arcanya tentu menyegarkan
mata, tersusun rapih dan indah, apalagi ditambah dengan pemandangan kota yang
bisa dilihat dari puncak arca.
Candi Cetho - Karanganyar
7. Astana Giribangun
(Karanganyar, Jawatengah)
Ini kaget sendiri karena
bisa-bisanya ngejadiin pemakaman menjadi salah satu destinasi wisata juga.
Sebuah kompleks pemakaman dimana keluarga besar mantan presiden RI ke-2 yaitu
Soeharto di makamkan. Bentuk bangunanya tentu sangat kental dengan bangunan-bangunan
tradisional jawa tengah pada umumnya, karena tidak bisa sembarangan menjelajahi
makam tentu kami harus didampingi guide untuk bisa melihat
makam beliau dari dekat, tak sedikit yang guide itu ceritakan
mengenai asal mula mengapa Astana Giribangun itu dibangun, tapi kalau boleh
jujur destinasi terakhir itu bukan yang terfavorit karena entah mengapa
meninggalkan perasaan yang tak nyaman.
Astana Giribangun - Karanganyar
Jadi gimana? Seru juga kan
ternyata menjelajahi Solo? Solo versi mu yang seperti apa?
Untuk itinerary dan biaya perjalanannya bisa dilihat Disini.
By the way, tulisan ini juga ku upload ke detik.com dengan sedikit penyesuaian :)
Untuk itinerary dan biaya perjalanannya bisa dilihat Disini.
By the way, tulisan ini juga ku upload ke detik.com dengan sedikit penyesuaian :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar