Selasa, 12 Februari 2019

PENGALAMAN MENCAIRKAN DANA TABUNGAN MAPAN CIMB NIAGA


Hai hai, kali ini saya mau cerita mengenai pengalaman mencairkan dana tabungan Mapan dari CIMB Niaga yang notabene salah satu produk tabungan berencana. Sebelum fokus ke arah sana, saya juga mau cerita kenapa sih pake sok-sok an bikin tabungan berencana segala.

Jadi gini sahabat budiman, saya tuh anaknya nggak pinter mengelola keuangan. Jadi sebanyak apapun uang yang di dapat sebanyak itu pula uang itu akan  kembali keluar blas!. Kecuali emang punya niat nabung untuk beli sesuatu atau mau pergi jalan-jalan (ini sih ada ajah caranya). Berhubung tahun 2018 lalu rada-rada mageran kemana-mana tapi entah kenapa uang tabungan tetep ajah nggak nyisa (menguap kali yah?) jadi tiba-tiba kepikiran untuk saving, dulu-dulu sih pernah buka beberapa rekening yang tujuannya untuk saving, tapi percayalah selama kita masih bisa pegang kartu ATM nya, masih bisa akses layanan internet banking/mobile banking nya itu bakal tetep kekuras juga dong! (Hiksss sedih nggak?).

Berangkat dari masalah serius ini, langsung coba cari tahu mengenai konsep tabungan berencana. Dana nya mengendap, tidak bisa ditarik-tunai tidak bisa di transfer online, tidak diberikan buku tabungan fiks ini cocok banget lah yah, lalu akhirnya pilihan jatuh ke salah satu produknya CIMB Niaga yaitu Tabungan Mapan, because what? Ya karena pilihan tenor nya itu ada yang kurang dari setahun gitu. Kenapa emangnya? Ya namanya juga baru nyoba, jadi pengennya yang tenor nya kecil-kecil dulu. Nanti takut gak sanggup kan (dan ternyata bener ajah, baru setengah jalan udah mutusin mencairkan dananya ahaha).

Gambar Ilustrasi : Pribadi

Jadi sahabat budiman, sebelum bikin akun tabungan Mapan kita harus punya rekening CIMB Niaga nya dulu nih. Jadilah waktu itu saya harus buka rekening di CIMB Niaga dulu, tapi prosesnya nggak ribet dan nggak lama kok. Bahkan meski bukan buka di cabang domisili, yang mereka butuhin Cuma FC KTP tok. Nentuin tenor yang mau di ambil, nentuin tanggal penarikan dana dan tanda tangan akad, sudah itu ajah.

Tapi baru 3 bulan jalan, tiba-tiba saja ada keperluan mendesak yang memaksa saya untuk mencairkan dana mengendap tersebut. Mulai cari-cari informasi lah yah, biar ada bayangan prosesnya bakal seribet apa. Karena kebanyakan dari yang saya baca di review netizen, itu kok ya proses pencairannya agak alot. Sedikit ngeri sih karena memang dananya lagi butuh banget.

Jadi setelah yakin untuk mengeksekusi rencana ini, pagi-pagi sekali saya sudah nongkrong di depan Kantor CIMB Niaga Cabang Setiabudi, berharap bisa dapet antrean CS pertama, biar cepet selesai gitu prosesnya tanpa nunggu-nunggu. Dan estimasi saya tepat, saya mendapat nomor antrean pertama. Meski awalnya rada bete sih pas nunggu, jadi pas lagi nunggu saya tuh yah ngeliat Meja CS kosong, tapi sisembaknya malah asik rumpi sama mbak CS di sebelahnya terus saya nya dianggurin, kesel ih!, udah gitu ternyata alesannya karena dia nggak aware karena dia kira saya itu mau ke teller makanya cuek (gubrak!).

Setelah berada di meja CS, saya langsung to the point menyampaikan maksud dan tujuan saya datang ke kantor cabang (by the way ini saya nyairin dananya ke cabang pas saya buka rekening yah). Tanpa ba-bi-bu, si mbak CS langsung memvalidasi data sambil minta KTP dan Kartu ATM untuk di Copy, nyerahin lembaran form yang mesti di isi lalu minta tanda tangan di atas materai, isian form nya seputar data rekening dan alasan kenapa dana nya mau di tarik (ini juga di direct mbak sih jadi jelas).

Terus si mbak CS ngejelasin, karena nasabah yang minta break maka akan ada penalty, (waktu akad pertama sih emang udah di jelasin) jadi penalty nya itu minimal Rp 50.000 atau 2% dari total saldo terakhir lalu dipilih mana yang paling tinggi. Etapi saya Cuma kena Rp 50.000 deh masih ringan lah yah. Mbak CS nya juga bilang, kalau pengajuan penarikan dananya juga mesti di review dulu sama pihak terkait, dana akan di cairkan ke rekening di hari yang sama atau paling lambat ke esokan paginya. Dan surprise nya belum ada dua jam perasaan, dana penarikkannya sudah masuk ke rekening. (Huahhh! Senangnya, akhirnya ku bisa foya-foya ehhh).

Sumber : https://www.cimbniaga.com/in/personal/products/consumer-liabilities-banking/savings/tabungan-anak-dan-perencanaan/tabungan-mapan/product-details.html

Ya intinya sih, Alhamdulillah pengalaman saya dalam penarikkan dana di tabungan Mapan CIMB Niaga mudah dan cepat. Si Mbak CS nya juga nggak bertele-tele memproses segalanya, pokoknya sih merasa terbantu sekali dalam proses pelayanan ini.

Kalau kamu gimana? Ada pengalaman tak menyenangkan kah terkait hal penarikan dana?, yukk ceritain.

Itinerary dan biaya perjalanan Solo 4D3N


Karena masih fresh banget, aku mau kasih tahu berapa total biaya yang aku dan kawan-kawanku keluarkan selama 4 hari 3 malam d perjalanan Solo sebelumnya  Baca artikel sebelumnya : 

Items
Keterangan
Biaya
Transportasi
Kereta JKT-SOLO PP
Rp 1.120.000

Order Mobil Online
Rp 300.000

Sewa Motor
Rp 75.000

Bensian
Rp 25.000
Makan
Sate Pak Manto
Rp 70.000

Pawon Glagahan
Rp 75.500

Basecamp Pendaki
Rp 55.000

MCD
Rp 130.000

Serabi Notosuman
Rp 35.000

Mie Ayam Gajah Mas
Rp 75.000

CFC di Kereta
Rp 60.000
HTM Wisata
Umbul Manten
Rp 21.000

Candi Sukuh
Rp 38.000

Candi Cetho
Rp 48.000

Astana Giribangun
Rp 20.000
TOTAL

Rp 2147.000
PER ORANG

Rp 715.000

Biaya Di atas bukan actual hanya biaya rata-rata, karena sesungguhnya kami bertiga menggunakan kereta berbeda, pun memilih menu makan yang berbeda. Dan kebetulan di Solo kami menempati rumahkontrakan salah satu kenalan, jadi tidak ada biaya penginapan. Dekat kontrakan yang kami jadikan tempat menginap terdapat Fave Hotel, setelah di cek harganya untuk 4 hari 3 malam cukup terjangkau (Sekitar Rp700.000) jadi bisa di kalkulasikan sendiri yah.

Terus selama di kota Solonya memang mobilitas kita bertiga ditunjang dengan selalu menggunakan jasa mobil online, pun sewa motor hanya satu unit karena di hari kami melakukan perjalanan ke Karanganyar, kami sudah janjian dengan salah satu  kawan yang asli domisili Solo untuk bepergian bersama.

Untuk itinerarynya sendiri sebagai berikut :

Hari 1
-          Kuliner Soto Seger di Depan Stasiun Solo Balapan
-          Kuliner Sate Kambing Pak Manto – Purwosari
-          Kuliner Selat Solo Tenda Biru – Sriwedari

Hari 2
-          Wisata Umbul Manten
-          Kuliner Pawon Glagahan
-          Beli Oleh-oleh di Pasar Klewer
-          Belanja di Kampung Batik Kauman
-          Kuliner di Galabo
-          Kuliner di Ngarsupuro Nightmarket

Hari 3
-          Wisata Jumog Waterfall
-          Wisata Kemuning
-          Wisata Candi Sukuh
-          Wisata Candi Cetho
-          Wisata Astana Giribangun

Hari 4
-          Kuliner Serabi Notosuman
-          Kuliner Dawet Telasih Pasar Gedhe
-          Kuliner Mie Gajah Mas Pasar Gedhe

Sekian, semoga bermanfaat


Plesiran ke Solo? Siapa Takut!


Sepanjang tahun 2018 lalu bisa di bilang tak ada waktu yang tersisa bahkan hanya untuk sekedar melepas penat, bayangkan bagaimana rasanya setahun penuh disibukkan dengan pekerjaan yang memang tak pernah ada habisnya itu. Hingga di awal Januari 2019 salah satu kawan tiba-tiba saja mengontak dan mengajak untuk ikut melakukan perjalanan bersama ke kota Solo. Ajakan singkat itu bagai oase di tengah gurun pasir rasanya dan dengan spontan ku iyakan tanpa pikir panjang lagi.

Kota yang memilki luas tak lebih dari 47 km itu memiliki satu jalan protokol yang menjadi pusat atau penghubung tiap jalan kecil lainnya, yaitu Jl Slamet Riyadi. Orang Solo bilang sih, ‘Jangan takut nyasar di Solo mbak, cari saja jl slamet riyadi nanti tempat yang mbak tuju itu pasti ketemu’ dan setelah menghabiskan waktu selama empat hari di kota kecil itu aku pun mengamini perkataannya. Jadi ke Solo kemana aja nih?.

Saat aku mengatakan akan berplesiran ke kota Solo kepada kawan-kawan yang lain tidak sedikit yang mengeluhkan pilihan perjalananku kali itu, rata-rata keluhan mereka sama “emang ada apa di Solo?”. Kalau kamu benar-benar ingin menikmati Solo, aku sarankan untuk mencicipi keanekaragaman jenis kuliner nya yang memang cukup terkenal bagi para pelancong. Sebutlah Soto Seger, Selat Solo, Sup Matahari, Tengkleng, Sate Buntal, Es Dawet, Susu ShiJack, Serabi Notosuman dan lain sebagainya. Lalu apalagi?, aku dan kawan seperjalan juga menyempatkan diri menjelajahi kampung batik di daerah Kauman untuk membeli beberapa pakaian yang memang diniatkan sebagai buah tangan untuk orang-orang terkasih dirumah.

Makanan Khas Kota Solo

Kedatangan kami di Solo sesungguhnya memang direncanakan mendekati hari raya Imlek, dimana ada satu acara besar yang menjadi salah satu daftar acara yang paling dinanti-nanti yaitu Gerbeg Sudiro. Kenapa demikian? acara yang berpusat di Pasar Gedhe itu menyajikan kemeriahan dalam menyambut hari raya imlek, dimana seisi jalan dipenuhi oleh lampion-lampion hias juga berbagai macam karakter hidup sebagai simbol kemegahannya, dan bisa dibilang juga selama perayaan acara itu aku jadi bisa menghemat waktu untuk bisa mencicipi segala jenis kuliner dalam satu tempat. Meski sayang beribu sayang pada akhirnya rencana untuk bisa menghadiri acara tersebut harus dikalahkan dengan destinasi wisata lain yang memang membutuhkan waktu tak sedikit.

Kota Solo juga bisa dibilang sebagai jalur perlintasan yang bisa menghubungkan kamu ke kota-kota kecil lainnya, bayangkan saja aku bisa menyambangi Klaten, Boyolali dan Karanganyar hanya dengan waktu tempuh tak lebih dari satu jam di tiap perjalanan. ini serius plesirannya sampe ke Klaten, Boyolali dan Karanganyar juga? Betul sekali!. Empat hari bisa dibilang terlalu lama jika hanya berpusat di kota Solo nya saja, jadi melalui sedikit improvosasi aku dan kawan-kawan seperjalanan memutuskan untuk melakukan perjalanan ke tempat-tempat wisata terdekat dari kota Solo yang terdiri dari :

1. Umbul Manten (Klaten, Jawatengah)

Memang tidak se terkenal saudara jauhnya yaitu Umbul Ponggok, tapi Umbul Manten menyajikan suasana yang lebih nyaman karena lebih terkesan privat juga didukung dnegan harga tiket masuk nya yang masih sangat ramah dikantong. Aliran airnya yang memang mengalir dari dua sumber mata air begitu sejuk dan sangat jernih.

Umbul Manten - Klaten Jawatengah

2. Pawon Glagahan (Boyolali, Jawatengah)

Menikmati sensasi makan di atas aliran sungai tentu tidak biasa bukan?, jadi Pawon Glagahan ini memang unggul di tempat makannya, bukan di menu makanannya yah. Karena bisa dibilang cenderung biasa pada umumnya, sayangnya pada saat datang kesana air sungainya nampak keruh karena hujan yang masih terus melanda di awal bulan februari itu.


Pawon Glagahan - Boyolali

3. Jumog Waterfall (Karanganyar, Jawatengah)

Salah satu kawasan air terjun yang tidak terlalu membuat peluh kita meniti turun anak tangganya dari pintu masuk atas, bahkan mengakses sumber jatuhnya air pun terbilang dekat. Tak perlu takut kelaparan jika kamu menyambangi tempat ini nanti, karena berbagai jenis makanan dijajakan dengan apik tanpa perlu memusingkan soal harga. Tata letak meja yang dijejerkan disepanjang sisi anak sungai nya pun menambah kesyahduan tempat wisata itu. Arusnya yang tak terlalu deras cukup aman jika kamu ingin turun ke dalam sungai dan berjalan-jalan santai diatas kerikil bebatuan.


Jumog Waterfall - Karanganyar


4. Kemuning (Karanganyar, Jawatengah)

Tidak jauh berbeda dengan wisata kebun teh lainnya, dimanapun kamu berhenti disepanjang kawasan kemuning kamu bisa dengan mudah mendapatkan spot-spot terbaik untuk dapat menggambil gambar yang apik.

5. Candi Sukuh (Karanganyar, Jawatengah)

Salah satu candi yang dikenal karena memiliki relief yang cukup erotis, situs areanya tidak terlalu luas memang tapi tertata rapih dan bersih. Menariknya, candi sukuh ini masih dijadikan tempat untuk sembahyang bagi para pelancong juga oleh warga disana.


Candi Sukuh - Karanganyar

6. Candi Cetho (Karanganyar, Jawatengah)

Perjalanan menuju situs candi cetho memiliki tantangan terbesar sejauh ini, medan yang ditempuh sangat terjal karena benar-benar berada di ujungnya bukit. Yang ternyata merupakan salah satu pintu masuk pendakian gunung Lawu. Susunan arcanya tentu menyegarkan mata, tersusun rapih dan indah, apalagi ditambah dengan pemandangan kota yang bisa dilihat dari puncak arca.


Candi Cetho - Karanganyar


7. Astana Giribangun (Karanganyar, Jawatengah)

Ini kaget sendiri karena bisa-bisanya ngejadiin pemakaman menjadi salah satu destinasi wisata juga. Sebuah kompleks pemakaman dimana keluarga besar mantan presiden RI ke-2 yaitu Soeharto di makamkan. Bentuk bangunanya tentu sangat kental dengan bangunan-bangunan tradisional jawa tengah pada umumnya, karena tidak bisa sembarangan menjelajahi makam tentu kami harus didampingi guide untuk bisa melihat makam beliau dari dekat, tak sedikit yang guide itu ceritakan mengenai asal mula mengapa Astana Giribangun itu dibangun, tapi kalau boleh jujur destinasi terakhir itu bukan yang terfavorit karena entah mengapa meninggalkan perasaan yang tak nyaman.


Astana Giribangun - Karanganyar


Jadi gimana? Seru juga kan ternyata menjelajahi Solo? Solo versi mu yang seperti apa?

Untuk itinerary dan biaya perjalanannya bisa dilihat Disini. 

By the way, tulisan ini juga ku upload ke detik.com dengan sedikit penyesuaian :)